Rabu, 19 November 2014

JENIS JENIS DATA

JENIS - JENIS DATA

Suatu koleksi/ kelompok data yang dapat dikarakterisasikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya.
Data di kategorikan menjadi :
1. Tipe data tunggal (data primitif)                       : Integer, Real, Boolean dan Karakter
2. Tipe data majemuk  (data campuran)               : String (Untai)

Struktur  data di kategorikan menjadi :                  
1. Struktur Data sederhana          : Array dan Record
2. Struktur Data majemuk            : Linier  dan Non Linier

A.        TIPE DATA TUNGGAL
1.        INTEGER
Suatu integer adalah anggota dari himpunan bilangan :
( ....., -(n+1), -n, ....., -2, -1, 0, 1, 2, ....., n, n+1, ..... )
Operasi-operasi dasar yang ada dalam integer antara lain :
·         Penjumlahan                       
·         Pengurangan
·         Perkalian
·         Pembagian
·         Perpangkatan, dsb
Masing-masing operator pada operasi di atas, yang bekerja terhadap sepasang integer (operand) disebut sebagai "binary operator". Sedangkan operator yang hanya bekerja terhadap satu operand saja disebut sebagai "unary operator". Contoh dari unary operator adalahoperator negasi. Operator ini berfungsi untuk mengubah tanda suatu operand.


2.         REAL
Data numerik yang bukan termasuk integer, digolongkan dalam jenis data real. Jenis data ini ditulis menggunakan titik desimal (atau koma desimal). Bilangan real dimasukkan ke dalam memori komputer memakai sistem floating point, merupakan versi yang disebut Scientific NotationDisini penyajiannya terdiri atas dua bagian, yaitu : mantissa (pecahan) & eksponen.
Contoh :
            Di dalam sistem desimal, bilangan 123000 = 0.123 * 106.
            Disini 0.123 adalah mantissa (pecahan), sedangkan 6 adalah eksponennya.
Secara umum suatu bilangan real X dituliskan M * RE

3.        BOOLEAN
Jenis data ini disebut juga jenis data "logical". Elemen  dari jenis data ini mempunyai nilai salah satu dari "true" atau "false". Operator-operator yang dikenal pada jenis data ini terdiri atas:
1.      Operator Logika, yaitu : NOT, AND dan OR.
·         Operator OR akan menghasilkan nilai "true",  jika salah satu atau kedua operand bernilai "true".
·         Operator AND akan menghasilkan nilai "true", jika kedua operand bernilai "true".
·         Sedangkan operator NOT akan menghasilkan nilai "true", jika operand bernilai "false", dan sebaliknya.
·         Operator NOT merupakan "precedence" dari operator AND dan OR.
Dalam suatu ekspresi yang tidak menggunakan tanda kurung, operator NOT harus dievaluasi sebelum operator AND dan OR.
2.      Operator Relasional, yaitu : >, <, >=, <=, <> dan =.

4.        KARAKTER           
Jenis data karakter merupakan elemen dari suatu himpunan simbol aksara yang terdiri atas bilangan, abjad dan simbol-simbol khusus
5.        STRING
Jenis data string merupakan jenis data campuran, karena elemen-elemennya dibentuk dari karakter-karakter di atas. String adalah barisan hingga simbol yang diambil dari himpunan karakter. Karakter yang digunakan untuk membentuk suatu string disebut sebagai alphabet. Dalam penulisannya, suatu string berada dalam tanda "aphosthrope".
Contoh :
Misal, diberikan himpunan alphabet A = { C, D, 1 }
String-string yang dapat dibentuk dari alphabet di atas antara lain adalah :
'CD1', 'CDD', 'DDC', 'CDC1', ...dsb, termasuk "null string" atau "empty string".

Himpunan yang anggotanya adalah semua string yang dapat dibentuk dari suatu himpunan alphabet disebut sebagai "vocabulary". Suatu vocabulary V yang dihasilkan dari himpunan alphabet A dinotasikan dengan VA atau A*.
Jika suatu string dibentuk dari alphabet {0,1}, maka string yang terbentuk disebut dengan "Bit String".
Secara umum, suatu string S yang dibentuk dari himpunan alphabet A, dituliskan S = 'a1a2 ..... aN' , di mana setiap karakter ai anggota A untuk, 1 £ i £ N.
Dalam suatu string terdapat beberapa operasi utama, yaitu :
1.      Length
2.      Concatenation
3.      Substring
4.      Insert
5.      Delete

5.1       LENGTH
Nilai dari operasi ini adalah suatu integer yang menunjukkan panjang dari suatu string. Panjang dari string didefinisikan sebagai banyaknya karakter, atau dapat ditulis : S = N atauLength (S) = N.

Contoh :
a.       Jika diberikan string S = 'a1a2 ..... aN'. Maka   LENGTH(S) = N.     
b.      Jika diberikan string S = 'ABCD13AB', maka LENGTH(S) = 8.

5.2        CONCATENATION
Operasi ini bekerja terhadap dua string dan hasilnya merupakan resultan dari kedua string tersebut. Operasi ini hampir sama dengan operasi gabungan. Jika S1 dan S2 masing-masing adalah suatu string, maka bentuk operasi concatenation dinotasikan dengna : CONCAT(S1,S2).
Contoh :
Misal S1 = 'a1a2 ..... aN' dan S2 = 'b1b2 ..... bM'
Maka CONCAT(S1,S2) = ' a1a2 ..... aNb1b2 ..... bM'
Panjang dari string yang baru (resultan) merupakan jumlah panjang dari masing-masing string atau :
LENGTH(CONCAT(S1,S2)) = LENGTH(S1) + LENGTH(S2)

5.3        SUBSTRING
Operasi ini adalah operasi membentuk string baru, yang merupakan bagian dari string yang diketahui. Notasinya adalah : 
SUBSTR(S,i,j) di mana :        
S = string yang diketahui.
i dan j adalah integer
i = posisi awal substring, 0 £ i £ LENGTH(S)
j = banyak karakter yang diambil, 0 £ j £ LENGTH(S) dan 0 £ i+j1£    LENGTH(S)
Contoh :
Diberikan S = 'a1a2 ..... aN'  ; i = 2 ; j = 4.
Maka SUBSTR(S,i,j) = SUBSTR(S,2,4) = 'a2a3a4a5'
Catatan :
            1. LENGTH(SUBSTR(S,i,j)) = j
            2. SUBSTR(CONCAT(S1,S2),1,LENGTH(S1)) = S1
            3. SUBSTR(CONCAT (S1,S2),LENGTH(S1)+1,LENGTH(S2)) = S2

5.4        INSERT
Operasi ini adalah untuk menyisipkan suatu string ke dalam string lain. Bentuk umumnya adalah : INSERT(S1,S2,i). S1 dan S2 masing-masing adalah suatu string dan i adalah posisi awal S2 pada S1.
Contoh :
            Misalkan:         S1 = 'a1a2 ..... aN'
                                     S2 = 'b1b2..... bM'
                                    INSERT(S1,S2,3) = 'a1a2b1b2..... bMa3a..... aN'

5.5        DELETE
Operasi ini digunakan untuk menghapuskan sebagian karakter dalam suatu string. Bentuk umumnya adalah : DELETE(S,i,j) 
Maksudnya adalah menghapuskan sebagian karakter dalam string S, mulai dari posisi i dengan panjang  j.
Contoh :
            Diberikan string S = 'a1a2 ..... aN'
            DELETE(S,3,4) = 'a1a2a7a8 ..... aN'     
Catatan :
INSERT(S1,S2,i) = CONCAT(CONCAT(SUBSTR(S1,1,i1),S2),SUBSTR(S1,i,LENGTH(S1)-(i-1)))
DELETE(S,i,j)=CONCAT(SUBSTR(S,1,i-1),SUBSTR(S,i+j,LENGTH(S)-(i+j-1)))
di mana :         1 £ i £ LENGTH(S1)
                        0 £ i £ LENGTH(S1)
                        0 £ i+j-1 £ LENGTH(S1)
                        Untuk i,j integer.
B. DEKLARASI DATA DALAM BAHASA PEMROGRAMAN
·         PASCAL
                        Var      Count : integer;
                                    Switch : boolean;
                                    Betha  : char;
                                    Alamat : packed array[1..25] of char;

C. PEMETAAN KE STORAGE
1. INTEGER
Bentuk mapping ke storage dari integer dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
1.      Skema Sign dan Magnitude
2.      Skema One's Complement
3.      Skema Two's Complement

a.      Skema Sign and Magnitude
Cara ini merupakan bentuk konvensional yang digunakan manusia untuk menyatakan suatu bilangan dalam bentuk biner. Di sini representasi bilangan positif dan negatif hanya dibedakan dengan tanda saja. Biasanya tanda positif atau negatif ditunjukkan oleh digit terdepan dari bentuk binernya, untuk representasi dengan jumlah digit tertentu.
Contoh :
      + 7    à + 111   à   representasi dengan 4 digit : 0111
      - 7     à -  111   à   representasi dengan 4 digit : 1111
Dengan cara ini kita akan mendapatkan kesulitan dalam menentukan tanda pada saat melakukan operasi terhadap dua bilangan yang berbeda tandanya.

b.      Skema Two's Complement dan One's Complement
Kedua skema ini merupakan cara yang digunakan untuk mengatasi kesulitan yang telah disebutkan di atas. Diberikan bilangan integer non negatif X, X' dan R. Didefinisikan bahwa X' adalah komplemen dari X relatif terhadap R, jika X + X' = R. X disebut sebagai bentuk true, sedangkan X' = R - X disebut bentuk komplemen. Bentuk komplemen X' = R - X menyatakan bilangan integer negatif X. Sedangkan  bentuk true X menyatakan integer positif X.
Skema Two's Complement menggunakan R = 2N.
Skema One's Complement menggunakan R = 2N - 1.
Contoh :
Misal diberikan integer = 7, akan dicari bentuk binernya dengan skema Two's Complement untuk representasi 4 digit.
X = 7 ; R = 24 ;  à   X + X' = R
                                              X' = R - X
                                                  = 24 - 7
                                                  = 16 - 7
                                                  = 9    à     dalam biner = 1001

2.        KARAKTER
Saat ini banyak sekali skema yang digunakan untuk merepresentasikan karakter dalam storage. Pada umumnya skema yang paling banyak digunakan adalah :
1.      Extended Binary Coded Decimal Interchange Code (EBCDIC)
2.      American Standard Code for Information Interchange (ASCII)

Pada skema EBCDIC digunakan kode 8 bit untuk menyatakan sebuah karakter. Jika dihitung, kemungkinan kombinasi seluruhnya adalah : 28. Sedangkan skema ASCII menggunakan kode 7 bit untuk menyatakan suatu karakter. Skema ini mempunyai jumlah kemungkinan kombinasi yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan skema EBCDIC. Selain dua skema tersebut di atas ada sebuah skema yang disebut dengan kode Huffman. Pada cara ini, jumlah bit yang digunakan tergantung dari frekuensi penggunaan suatu karakter.


3.        STRING
Untuk mengetahui bentuk mapping pada storage dari suatu string, perlu diketahui beberapa hal yang menyangkut ruang untuk string yang bersangkutan, antara lain :
            - letak posisi awal (start) dan posisi akhir (terminal)
            - suatu pointer yang menunjukkan  lokasi pada storage

Ada tiga cara yang umum digunakan untuk mapping suatu string ke dalam storage. Misal diberikan dua string, yaitu : S1 = 'ABCDEFG' dan S2 = 'BCD'


0 komentar:

Posting Komentar